Top 5 News Bisnisindonesia.id: Bisnis Hotel, Piala Dunia, Hingga Ford Gunakan Nikel RI

Momen Lebaran tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi para pemilik hotel setelah 3 tahun pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Tidak adanya pembatasan perjalanan dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diyakini berpengaruh terhadap tingginya pergerakan pemudik yang turut menambah tingkat keterisian hunian atau okupansi hotel. Terlebih, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menambah
jumlah hari cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 2023 sebanyak 2 hari.

Sebelumnya, Surat Keputusan Bersama (SKB) menetapkan cuti bersama Lebaran 2023 sepanjang enam hari (21—26 April 2023). Namun, kini cuti libur lebaran dimajukan mulai dari 19 April. Dimajukannya cuti libur Lebaran ini tentu akan berdampak pada makin meningkatnya pergerakan pemudik. Ulasan tentang berkah lebaran tahun ini terhadap okupansi hotel di Tanah Air menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id. Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Jumat (31/3/2023): Adu Siasat Leasing Bidik Pembiayaan Baru di Momentum Ramadan Sejumah perusahaan multifinance atau leasing berstrategi membidik pembiayaan baru seiring dengan momentum Ramadan yang disinyalir membuat kebutuhan masyarakat makin meningkat.

Belum lagi, perusahaan leasing juga optimistis berkaca dari kinerja perusahaan pembiayaan yang mengalami pertumbuhan. Merujuk pada data Statistik Lembaga Pembiayaan edisi Januari 2023 yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 1 Maret, laba bersih perusahaaan pembiayaan tumbuh 52,05 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Adapun, laba perusahaan leasing terdongkrak dari Rp1,14 triliun pada Januari 2022 menjadi Rp1,73 triliun pada Januari 2023.

Jika diperinci, kenaikan laba diperusahaan pembiayaan lantaran disokong oleh pendapatan yang mengalami pertumbuhan hingga 5,09 persen (YoY) menjadi Rp10,48 triliun, yang sebeumnya hanya mencapai Rp9,97 triliun. Tercatat, hampir setiap pos pendapatan mengalami pertumbuhan, salah satunya adalah pos pembiayaan investasi dan pos pembiayaan modal kerja yang tumbuh dua digit.

Untuk pos pembiayaan investasi misalnya, tumbuh 24,87 persen YoY menjadi Rp1,92 triliun pada Januari 2023, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya bernilai Rp1,54 triliun. Selain itu, pos pembiayaan modal kerja juga tumbuh menjadi Rp637 miliar pada awal 2023, atau merangkak naik 44,20 persen YoY dari Rp442 miliar pada Januari 2022.

Bisnis Perhotelan Dulang Berkah Momentum Lebaran Usai Pandemi Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memprediksi momen mudik Lebaran tahun ini diproyeksikan akan ada potensi pergerakan sebesar 45,8 persen atau sekitar 123,8 juta dari jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan hasil survei sebanyak 9,2 juta orang 33,35 persen memilih mudik melintasi jalan tol Trans Jawa. Kemudian, sebanyak 5,63 persen atau 1,5 juta memilih mudik melintasi pantai jalur utara (pantura) Jawa, dan sebanyak 1,4 juta orang atau 5,04 persen memilih jalur pantai selatan (pansela) Jawa.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran meyakini tingkat keterisian kamar hotel pada momen Lebaran tahun ini bakal lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Selain didukung oleh tradisi mudik ketika libur lebaran, saat ini sudah tidak ada lagi kebijakan PPKM di Indonesia. Apabila berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, peningkatan okupansi hotel yang masif saat Lebaran biasanya terjadi di Pulau Jawa dan Sumatra. Namun, Bali juga kerap menjadi destinasi favorit wisatawan yang pergi melalui perjalanan darat lantaran ada Tol Trans Jawa yang memudahkan perjalanan ke Pulau Dewata.

Geliat Pajak Korporasi Topang Ekonomi Penerimaan negara kian terakselerasi oleh penerimaan pajak korporasi yang didukung oleh kenaikan jumlah wajib pajak, menandakan kondisi perekonomian yang lebih baik. Capaian penerimaan pajak dari korporasi terbilang ciamik seiring dengan adanya peningkatan jumlah perusahaan yang masuk dalam kategori dikenakan PPh badan menjadi 1,92 juta wajib pajak (WP) badan dari 1,65 juta WP badan pada 2021. Angka itu juga sudah melebihi level pra-pandemi.

Peningkatan jumlah perusahaan pembayar pajak penghasilan (PPh) badan ini mencerminkan kondisi ekonomi yang lebih baik pada tahun ini. Oleh karena itu, capaian positif ini diyakini menjadi katalis positif untuk pencapaian target pajak korporasi tahun ini yang dipatok senilai Rp349,93 triliun.

Dalam catatan APBN Kita Maret 2023 pada 2 pekan lalu, penerimaan PPh badan meningkat 33,8 persen dalam 2 bulan pertama tahun ini. Pertumbuhan ditopang dari setoran masa, terutama dari sektor jasa keuangan dan asuransi.

sumber:https://ekonomi.bisnis.com/read/20230331/12/1642413/top-5-news-bisnisindonesiaid-bisnis-hotel-piala-dunia-hingga-ford-gunakan-nikel-ri

Kontak
Jl. R.E. Martadinata No.45, Cipedes, Kec. Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat 46133
0265 332282
082130101099
crown_tsm@yahoo.co.id
Pengunjung
  • 0
  • 39
  • 31
  • 7,834
  • 4,818
whatsapp
whatsapp